Selasa, 18 November 2014

Salah di matamu

Kalau air mata ini ciptaan manusia, sudah sejak dulu air mata ini mengering.  Kecewa...kecewa...kecewa... Itu yang aku rasakan. Aku lelah. Kadang aku bertanya, kapankah semua ini akan berakhir?. Aku tak sanggung mengahadapi ini sendiri. Kau tak akan pernah mengerti, karena segalanya selalu salah di matamu....
Tangisanku... Apakah aku salah mengekspresikan kesedihanku dengan tangisan? Itu wajar, kan? Tapi, mengapa tangisanku selalu salah di matamu? Bukankah tangisan itu ungkapan sebuah perasaan? Tapi, mengapa tangisanku selalu kau anggap kelemahanku? Aku tidak meminta pundakmu untuk menjadi sandaranku. Tapi,  bisakah kau membiarkanku menangis  tanpa menganggapku  lemah???
Kata-kataku.... Mengapa kata-kataku, pembelaanku selalu salah di matamu? Diam lebih baik bagimu... Disaat mereka marah,  kau menyuruhku untuk diam.  Disaat mereka menertawakan, kau menyuruhku untuk diam. Disaat mereka menghina, kau menyuruhku untuk diam.
Diam...diam...diam... Apakah aku harus diam selamanya???
Mungkin dulu... Dulu, aku hanya bisa diam ketika hati ini tergores....
Tapi, bagaimana dengan sekarang? Ketika hati ini telah retak dan hancur berkeping-keping, apakah aku masih harus tetap diam???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar